Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for November 2012

Mandiri = Tidak Mengimpor

sobat, ketemu lagi sama Nae, gadis pemimpi yang tentu saja punya banyak mimpi untuk negara ini.
sobat, mandiri itu tentu saja sangat penting. siapa sih yang menginginkan kehidupannya bergantung sama orang lain? begitu juga negara ini. sobat mungkin ini adalah beberapa pertanyaan mendasar yang menghujam otakku ketika berpikir mengenai kemandirian indonesia.

sampai kapan indonesia mengimpor beras dari thailand?
sampai kapan indonesia mengimpor kacang kedelai yang menjadi bahan utama untuk membuat tempe dan tahu?
sampai kapan indonesia mengimpor daging sapi?
sampai kapan indonesia harus krisis BBM?
dan sampai kapan indonesia memberikan peluang kepada negara lain untuk menjamah, menjajah dan mengambil hasil alam indonesia?    
pertanyaan-pertanyaan itu hanya berkutat di "SAMPAI KAPAN KITA MENGIMPOR?????", yah sampai kapan...??? akibatnya saya jadi galau memikirkan dan membayangkan kapan indonesia mengekspor??? pertanyaan-pertanyaan itu terus menerus menghujat habis harga diriku sebagai anak bangsa yang tak kunjung menemukan solusi untuk negara ini.

sobat untuk memenuhi rasa lapar masyarakat di negara kita tercinta ini, sebenarnya kita tak perlu mengimpor dari negara lain. mengapa demikian..?? apakah kalian lupa bahwa indonesia
dijuluki  ZAMRUD KHATULISTIWA, indonesia memilki kekayaan alam yang tak terkira, indonesia punya LIPI yang jurnal penelitiannya udah numpuk dan gak tau mau dikemanain, indonesia punya BATAN yang udah berhasil menemukan pakan ternak terbaik bagi hewan ternak agar menghasilkan daging yang berkualitas dalam jangka waktu yang lebih cepat dari pakan biasanya. bagaimana mungkin indonesia harus mengimpor...????

saya berharap pemerintah dari lembaga manapun bisa bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang melakukan riset untuk kemajuan negara ini, dan mengaplikasikan hasil riset tersebut sehingga indonesia bisa mandiri. sangat disayangkan jika hasil riset para peneliti indonesia cuma sekedar riset, hasil risetnya ditumpuk dan dijual di tukang loak.hiks,,hiks..sayang banget.



sumber gambar : http://www.rmol.co/read/2011/10/17/42663/DISKON-

saya juga berharap, budaya bertani tidak hilang dari masyarakat indonesia. karena bertani bisa membebaskan indonesia dari rasa lapar dan kata "IMPOR".

so guys...buat kalian yang mengaku pemuda bangsa indonesia, it is time to move on. plis open your eyes and doing something to make the country self-sufficient.
keep spirit,,

salam

_Naelisme_


"Lomba Blog HUT Bank Mandiri"



"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id  dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“

seikat kangkung menjadi inspirator terbaik

Kawan, ini adalah pengalamanku bersama masyarakat di kota kecil tempat aku dilahirkan. pengalaman ini aku alami ketika aku mudik lebaran tahun 2012 kemarin.

           Aku dilahirkan di pulau terpencil di bagian timur dari negara ini, tepatnya di Maluku. Aku lahir dan dibesarkan di kota ini. Awalnya kota ini merupkan surga dunia bagiku, sejauh mata memandang hamparan laut yang biru dan percikan sinar matahari di ujung laut yang menyilaukan mata. ikan-ikan segar yang selalu setia menjadi santapan favorit masyarakat di kota ini.

           Selain hasil laut, tak ada lagi kebutuhan yang murah di kota ini. semuanya serba mahal. dan kau tahu kawan, ketika aku ke pasar, aku sangat terkejut mengetahui harga kebutuhan pokok yang sangat mahal di kota ini. bayangkan, aku membeli seikat kangkung seharga Rp. 7.000. aku pikir, itu adalah penjual yang sengaja menaikan harga kangkung, aku mengelilingi pasar dan tetap saja harga kangkung segitu, bahkan ada yang menjual Rp. 8000 per ikat. aku shock mendengar harga seikat kangkung yang melambung tinggi seperti harga BBM.
          Aku sudah tujuh tahun merantau di jakarta dan harga seikat kangkung di jakarta berkisar antara Rp. 1.000- 1.500. perbedaan harga bahan makanan di pulau jawa yang sangat berbeda jauh dengan harga bahan makanan di kampungku. tapi dulu harga seikat kangkung tidak mahal seperti sekarang. aku tidak tahu, apa yang menyebabkan harga kebutuhan pokok melonjak drastis di kampungku.
          aku sempat berpikir, tidak adakah inisiatif dari pemerintah setempat untuk menetralisir harga kebutuhan pokok khususnya harga sayur kangkung di pasar-pasar yang ada di kota ini. atau mungkin, bagaimana caranya mengembangkan sektor pertanain di kota ini agar kita tak perlu lagi mengambil wortel, kentang, bawang, serta cabai dari daerah lain. sungguh ironis hidup di kota yang kaya akan hasil alam tapi kelaparan di melanda kami yang ekonominya kurang.
           setelah kejadian itu, aku berjanji dalam jiwaku selaku calon sarjana sains bahwa kelak ketika aku sarjana nanti aku akan jadi juragan sayur di kota kelahiranku. aku akan  memajukan sektor pertanian di tanah kelahiranku, dan orang-orang tak akan takut lagi mendengar harga seikat kangkung yang mencekik leher mereka. bahkan tak perlu lagi kami kekurangan bahan makanan karena harus menunggu impor dari wilayah lain.
           semoga hal ini dapat aku wujudkan. doakan aku yah semoga lekas jadi sarjana dan menuai mimpiku menjadi juragan sayur di kotaku. amiiinn,,   

"Lomba Blog HUT Bank Mandiri"






 

"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“

Seribu Cerita di Gedung Bertingkat


satu persatu dari mereka mulai pergi, meninggalkan kenangan manis yang kami lalui bersama selama lebih dari 5 tahun.
kami layaknya saudara senasib.
kami adalah perantau yang datang dari negeri antah-berantah, kami datang ke kota metropolitan dari kampung kami yang begitu udik, kampung yang berada di bagian timur dari negara ini.
atas nama persahabatan kami bergandengn tangan...
atas nama persahabatan kami melangkah tanpa orang-orang yang kami kenal...
atas nama persahabatan kami berjanji untuk masa depan kami..
atas nama persahabatan kami makan di dalam nampan yang sama..
atas nama persahabatan kami berani menatap langit...
atas nama persahabatan kami mengenal cinta...
atas nama persahabatan kami menikmati indahnya hidup..
atas nama persahabatan kami menangis haru...
atas nama persahabatan kami menelan kepahitan hidup di tanah orang...
atas nama persahabatan kami berani melangkah sendiri, menentukan masa depan kami masing-masing,
dan atas nama persahabatan itulah kami berani menatap perpisahan yang begitu haru..

kawan, langkahmu dan langkahku akan tertuju pada satu titik yang sama yaitu impian..
cita-cita kita yang kita ikrarkan bersama di teras waktu sore hari...
burung2 yang bertengger di teras menjadi saksi hidup kita di rantau orang...

kawan, aku tak sanggup menahan air mataku menyaksikan jalan kita masing-masing...
kita selalu bersama walaupun atap kita berbeda..
kita tetap dalam dimensi waktu yang sama..
kawan, aku selalu ada untuk kalian..
kawan, berjanjilah bahwa kita tetap bersahabat...selamanya..

_LOVE U ALL_


sajak ini aku buat pada tanggal 23 agustus 2010, sempat diposting juga di fb "Gelatik Nae"...

- Copyright © gadis pemimpi - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -