Posted by : Nae Sabtu, 15 Oktober 2011


Sabtu, 15 oktober 2011
Tempat : perempatan Lebak bulus Jakarta selatan
Hari ini kembali ku mengukir sejarah bersama Kelompok Pengamat Primata Tarsius (KPP) UIN Jakarta. Tanggal 15 oktober ditetapkan sebagai Hari Hak Asasi Satwa Sedunia. Adaya peringatan hari tersebut didasarkan pada tingkah laku manusia yang tak memperdulikan hak hidup satwa, serta terancamnya satwa-satwa di dunia. Oleh karena itu KPP Tarsius juga ikutan ngadain aksi untuk memperingati hal tersebut.

Aksi ini berbeda dengan aksi-aksi kami sebelumnya karena sebelumnya kami hanya mengadakan aksi di dalam area kampus dan apresiasi dari mahasiswa kampus juga sangat kurang. Dengan ide yang diusulkan maka kami akhirnya mengadakan aksi di luar kampus tepatnya di perempatan lampu merah lebak bulus, di depan poins square Jakarta selatan.

Aksi yang kami lakukan kali ini terkesan unik dan menarik karena aksi ini merupakan aksi diam. Ilustrasi aksinya adalah kami hanya diam sambil memegang spanduk yang bertuliskan orasi kami tanpa harus berteriak mengumandangkan orasi dengan suara yang lantang. Kami menyebar di setiap titik lampu merah perempatan lebak bulus tujuannya agar aksi kami dapat tersampaikan untuk setiap pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Ada beberapa tugas yang ditentukan oleh koodinator lapangan (muthia rizkita), tugas2nya adalah :
1.    Cimi dan hida bagi-bagi stiker ke pengguna jalan yang melintas pada saat lampu merah di setiap arah.
2.    Ka puput, putri, oji, ka mutia bertugas untuk mendokumentasikan aksi kami
3.    Nae, idal, ka seno, adi, wahyudin, lukman, liya, nani, ka gita, ulan, sofi, ikbal, dan beberapa mahasiswa biologi 2011 yang aku lupa nama kalian makanya ga aku tulis (maaf yua) bertugas untuk memegang karton yang berisi bacaan orasi.

Sebenarnya menurutku bisa dibilang bahwa aksi ini adalah aksi yang terbilang konyol (hanya berdiri diam dan memegang karton di jalan raya yang sangat ramai). Tapi hal ini sangat efektif karena nyatanya kami menjadi pusat perhatian dari 85% pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.

Mungkin malu tapi seru banget, karena aku baru pertama kali melakukan aksi ini di jalan raya. Hanya karena kepedulian kami terhadap biodiversity Negara ini, maka kami rela turun ke jalan dengan satu harapan bahwa masyarakat dapat peduli terhadap satwa liar.

Satu hal yang perlu untuk dicatat bahwa jangan pernah merasa apa yang kita lakukan adalah sia-sia, karena setidaknya kita sudah punya keberanian untuk mencoba daripada hanya duduk berdiam dan berandai-andai apa yang akan terjadi.

Semoga teman-teman KPP Tarsius Fakultas Sains Dan Teknologi bisa tetap konsisten terhadap konservasi.
yang muda, yang berkarya untuk indonesia.
http://www.lintas.me


Salam konservasi.

_naelisme_    


dari kiri ke kanan : ka muthia, ulan, ka puput, aku (nae), cimi, ozi, da sofi 


dari kiri ke kanan : idal, aku, lia, dan nani 


{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. semangat.....
    semua yang kita lakukan di dunia ini tak ada yang sia2....

    BalasHapus

- Copyright © gadis pemimpi - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -